Obsidian, batu yang dalam bahasa latinnya dikenal
dengan nama obsidianus ini, konon, namanya berasal dari nama orang yang "dianggap" pertama kali menemukannya, yaitu seorang
bangsa Romawi yang bernama Obsidius di wilayah pegunungan
Vesuvius.
Proses Terbentuknya Batu Obsidian
Proses Terbentuknya Batu Obsidian
Pada dasarnya, batu obsidian terbentuk dari
mineral yang terperangkap di dalam lava cair gunung berapi yang keluar secara
tiba-tiba ke permukaan saat terjadi letusan. Adanya perbedaan suhu yang “ekstrem”
antara kondisi di dalam perut bumi dengan yang ada di permukaan menyebabkan lava
cair yang keluar langsung membeku secara tiba-tiba, sehingga yang terbentuk adalah
gelas/kaca, bukan kristal dominan. Berbeda halnya dengan batu permata yang mengalami proses pembekuannya saat masih berada di dalam perut bumi,
dimana kondisi temperaturnya sangat panas disertai tekanan tinggi dengan
rentang waktu proses sangat lama (ribuan –
jutaan tahun), sehingga memungkinkan terjadinya proses kristalisasi. Terkadang,
di dalam batu obsidian terdapat semacam “gelembung”, hal ini dikarenakan begitu
cepatnya proses pendinginan yang terjadi sehingga ada udara (air) yang terperangkap di dalamnya.
Ciri-ciri dan Karakteristik Batu
Obsidian :
1. Pada umumnya batu ini mempunyai tanda berupa retakan gelombang yang cenderung di bagian permukaan batu, berwarna cerah dan mengkilap seperti vitreous luster atau kaca.
2. Kombinasi warna pada batu obsidian berwarna hitam pekat, merah tua, abu-abu, kuning dan biru (biasanya satu warna).
3. Ada juga lebih dari satu warna campuran seperti hitam kecoklatan atau kemerahan atau bercampur dengan ornamen lainnya seperti berbuih atau bintik putih.
4. Memiliki butiran halus dan penampakan mineralnya sejajar satu dengan yang lainnya.
5. Karena mengandung silikon dioksida yang cukup besar, sehingga batu beku tersebut bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan sudut tajam.
1. Pada umumnya batu ini mempunyai tanda berupa retakan gelombang yang cenderung di bagian permukaan batu, berwarna cerah dan mengkilap seperti vitreous luster atau kaca.
2. Kombinasi warna pada batu obsidian berwarna hitam pekat, merah tua, abu-abu, kuning dan biru (biasanya satu warna).
3. Ada juga lebih dari satu warna campuran seperti hitam kecoklatan atau kemerahan atau bercampur dengan ornamen lainnya seperti berbuih atau bintik putih.
4. Memiliki butiran halus dan penampakan mineralnya sejajar satu dengan yang lainnya.
5. Karena mengandung silikon dioksida yang cukup besar, sehingga batu beku tersebut bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan sudut tajam.
Sedangkan
unsur mineral yang terkandung pada batu obsidian ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Obsidian
termasuk ke dalam kelompok batuan rhyolite (batuan beku bersifat asam) yang
mengandung ~70% silicon dioxside dengan struktur perlitik (mengulit bawang) yang tertutup. Bila dilihat dari
tingkat kekerasannya yang hanya 5 s/d 5,5 skala Mohs, sebenarnya batu obsidian layak
disebut sebagai kaca natural (natural
glass). Namun, perbedaannya dengan kaca adalah, batu obsidian memiliki
indeks bias yang mirip dengan batu mulia (1,48-1,51), sehingga kaca vulkanik
ini dikategorikan ke dalam jajaran jenis batu mulia tanggung. Pada umumnya obsidian memiliki kandungan
air terperangkap <2%. Dengan adanya air yang terperangkap ini membuat batu
obsidian mudah dikembangkan melalui pemanasan pada suhu 800-1200°C.
Sejarah
Penggunaan Obsidian Sebagai Perhiasan & Peralatan Sehari-hari
Sebenarnya,
penggunan obsidian sebagai bahan perhiasan sudah sejak sangat lama digunakan,
bahkan jauh sebelum masa Obsidius di zaman Romawi Kuno. Hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya sebuah gelang perhiasan purba berusia 9.500 tahun yang
ditemukan di Asikli Hoyuk, Turki, pada tahun 1995. Gelang tersebut diperkirakan
dibuat pada masa kebudayaan neolitik dari sejenis bahan yang mirip dengan kaca
vulkanik.
Peneliti
dari Institut
Français d'Etudes Anatoliennes di Istanbul dan Laboratoire de Tribologie et de
Dynamiques des Systèmes, mempelajari gelang tersebut serta melihat permukaan dan
struktur topografi mikronya.
Hasil
penelitian menunjukkan, bahwa gelang yang berukuran 10 cm tersebut dibuat dan
diasah dengan teknik yang sangat maju. Menurut para ilmuwan, teknik pengasahan
pada gelang tersebut menyamai teknik asahan lensa
teleskop saat ini.
Gelang
purba dari zaman 7500 SM itu merupakan salah satu contoh tertua benda,
khususnya perhiasan yang terbuat dari kaca vulkanik. Kerajinan kaca vulkanik
memuncak pada milenium ke-6 SM atau ke-7 SM.
Hasil
studi ini dipublikasikan di Journal of Arachaelogical Science yang
terbit pada Desember 2011. Masyarakat neolitik, kadang juga disebut masyarakat
Zaman Batu Baru, memang dikenal sebagai petani yang juga berkemampuan membuat
kerajinan.
Begitu pula dalam sejarah dan kebudayaan di Indonesia sendiri, bukti sisa-sia penggunaan obsidian dan jejak keberadaannya pun masih dapat ditelusuri, misalnya, di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Jawa Barat, sekitar 25 KM dari arah Bandung. Di lokasi ini banyak ditemukan sisa-sia artefak peralatan yang terbuat dari bahan obsidian yang diperkirakan meruakan peninggalan masyarakat kerajaan Kendan (cikal bakal kerajaan Galuh).
Begitu pula dalam sejarah dan kebudayaan di Indonesia sendiri, bukti sisa-sia penggunaan obsidian dan jejak keberadaannya pun masih dapat ditelusuri, misalnya, di Goa Pawon yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Jawa Barat, sekitar 25 KM dari arah Bandung. Di lokasi ini banyak ditemukan sisa-sia artefak peralatan yang terbuat dari bahan obsidian yang diperkirakan meruakan peninggalan masyarakat kerajaan Kendan (cikal bakal kerajaan Galuh).
Batu Obsidian Dapat Digunakan Sebagai
Absorben Logam-logam Berat pada Limbah Cair
Penelitian menunjukkan kemampuan obsidian dalam
menyerap limbah logam Pb, Cu, Cr, Cd, Fe, Mg, Ca dan Zn berkisar antara 60
sampai dengan 96 % (Adinal et al, 1999). Obsidian memiliki kemampuan untuk
meng-adsorpsi logam-logam berat yang terkandung dalam limbah cair. Adsorpsi
atau penyerapan permukaan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida,
cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terserap,
adsorbat) pada permukaannya.
Masih banyak lagi kegunaan dari batu
obsidian selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, antara lain digunakan
juga pada ilmu kedokteran (untuk kesehatan
dan pada peralatan medis).
Peluang
Bisnis Batu Obsidian
Sebenarnya
batu obsidian menjanjikan potensi bisnis yang sangat menguntungkan. Namun
sayangnya, para pengrajin batu mulia lokal di Indonesia masih kurang berminat
terhadap jenis batu yang satu ini. Mereka cenderung masih menyamakan batu ini
setara dengan kaca biasa ataupun batu palsu (sebagian
besar pencinta batu akik di Indonesia masih beranggapan bahwa batu obsidian adalah
batu sintetis/rekaan/non natural), padahal batu obsidian natural adalah jenis
batu yang “murni” dihasilkan oleh alam, hanya proses pembentukan dan
kristalisasinya saja yang berbeda dengan batu mulia ataupun batu akik. Akibatnya,
pemanfaatan batu obsidian hanya digunakan sebatas kerajinan sebagai ornamen
pada perhiasan saja.
Mari
kita simak pengalaman Agung, seorang pengrajin yang terjun di dunia batu
obsidian sejak tahun 2003. Pada awalnya beliau menggunakan obsidian untuk
kerajinan patung mini, asbak dan perhiasan. Ia menjual hasil produknya dengan kisaran
harga antara 50-300 ribu rupiah saja setelah dibentuk. Sementara harga bahan
mentahnya ia dapatkan hanya 5 ribu rupiah/kg saja, sehingga Agung sering
memborong batu ini sampai 1 ton untuk persedian bahan baku.
Hingga
pada suatu saat, ia memanfaatkan jasa internet untuk memasarkan hasil produknya.
Tak disangka, ternyata sambutan pasar sangat luar biasa. Permintaan langsung
meningkat drastis, terutama dari negara-negara Eropa, di mana masyarakatnya masih
banyak yang percaya dengan hal-hal berbau mistis. Mereka menggunakan batu jenis
ini untuk dijadikan sebagai jimat pengusir roh jahat.
Menurut
pengakuan Agung, sekali ekspor batu ini bisa mencapai harga 10 juta rupiah s/d
16 juta rupiah. Bisnis yang sangat menjanjikan keuntungan besar bukan??
Sepatutnya kita mesti bersyukur, karena di negara kita ini banyak sekali ditemukan batu obsidian. Adapun
daerah yang sampai
saat ini paling banyak ditemukannya batu obsidian
adalah di Jawa Barat dan beberapa daerah di Pulau Sumatera.
Demikian artikel ini dibuat, semoga bermanfaat
dan dapat menambah wawasan kita semua, terutama bagi para pencinta batu akik di seluruh Nusantara.
Kritik, saran serta komentarnya sangat kami
nantikan. Terima kasih…
Salam Gemlovers! – [Gemspedia]
Good info...
BalasHapus:))
BalasHapus:-?
BalasHapusgood info
BalasHapusinfo yang bagus
BalasHapusTerimakasih atas infonya yg sangat berguna dan bagus sekali
BalasHapusBagaimana dengan Opsidian yang sengaja dibuat dengan berbagai warna, apakan dalam opsiadian buatan tersebut ada unsur batunya ?
BalasHapusKalau batu yang sengaja dibuat dengan maksud untuk menyamai asli bukan obsidian, tapi batu rekaan/sintetik.
HapusOwhhh...jadi begitu yak,,, kirain batu obsidian itu buatan tangan manusia, ternyata terbentuk secara alami juga, namun dengan rentan waktu yang sebentar.... matur tengkyu infonya gan (k)
BalasHapusGood info.... Dulu 5 rb perkg sekarang 150 rb perkg.. Seiring maraknya gemstone.. Saya ada 8 ton silahkan hubungi 081320631931 siapa tau cocok... Makasih ya admiin bagi bagi info bagi bagi rezeki
BalasHapusGood info.... Dulu 5 rb perkg sekarang 150 rb perkg.. Seiring maraknya gemstone.. Saya ada 8 ton silahkan hubungi 081320631931 siapa tau cocok... Makasih ya admiin bagi bagi info bagi bagi rezeki
BalasHapusSaya punya banyak obsibian zamrut kalimantan yg minat hubungi di no 083159494807
BalasHapusSaya punya banyak obsibian zamrut kalimantan yg minat hubungi di no 083159494807
BalasHapusJUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( MALUKU UTARA )
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Batu murni dari proses alam.
- Batu kualitas tinggi.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 750.000rb
5.ons Rp.2.500.000
1.kg Rp 3.000.000
5 kg Rp 10.000.000
10 Kg Rp 17.500.000
15,kg Rp.20,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin,
untuk yg mau pesan hub ;
Hp.; 0822-9342-2986
pin : 5C50FF58
adapun cara transakai,anda bisa datang langsung ke rumah kami. alamatnya di jl buana seli No 76 rt 016 rw 002,
desa/kel ;labuhan, kec ;bacan, kab ; halmahera selatan, prof ; maluku utara.
barang juga bisa kami kirim lewat jasa pengiriman tiki,jne,pos,muatan udara dan lewat kargo bandara.
harga paling murah dan bersahabat, pelayanan cepat, sms pasti di balas 1x24 jam.
pengiriman cepat,no resi pasti di kirim pada pembeli,stok akan selalu di update setiap minggu.
banyak bonusnya gan,gratis ongkos kirim ke seluruh indoneia.
INGAT..!!!!! HATI-HATI PENIPUAN DENGAN HARGA MURAH SALAH ORANG ANDA BISA TERTIPU.
sy mau 1 ons Pak bisa lihat gambar nya kah?
Hapussy mau 1 ons Pak bisa lihat gambar nya kah?
HapusInfo yg sangat bermanfaat
BalasHapusTrm ksh atas info nya om..
BalasHapusWaw
BalasHapusGood.....tambah ilmu
BalasHapusTerima kasih informasinya, sangat membantu saya sbg pecinta batu cincin.....
BalasHapusBagaimana cara menggunakan batu obsidian untuk menuju ke nether:v
BalasHapus