Cara membedakan batu akik asli dan palsu bagi sebagian orang yang sudah berpengalaman mungkin bukanlah sesuatu hal yang terlalu sulit. Hanya dalam waktu singkat mereka sudah bisa langsung mengenali keaslian dari batu akik yang mereka amati berdasarkan beberapa ciri-ciri atau kriteria tertentu. Namun, lain halnya bagi mereka yang baru mulai hobi batu akik, tidak jarang mereka mengaku pernah tertipu saat membeli batu akik. Batu akik yang mereka beli ternyata bukanlah batu asli.
Perlu kami jelaskan sebelumnya bahwa batu yang kami sebutkan bukan batu asli pada artikel ini adalah batu yang merupakan hasil olahan atau modifikasi, baik sintetik, masakan, doublet/triplet, suntikan, dsb, yang memang sengaja dibuat untuk berusaha menyamai batu asli. Adapun untuk obsidian (natural) berbeda dengan batu rekayasa seperti yang selama ini banyak dipahami oleh sebagian besar pencinta batu akik. Untuk lebih memahami apa itu obsidian, Anda dapat menyimak artikel yang berjudul Apakah Batu Obsidian Sama Dengan Batu Masakan atau Sintetis?.
Berikut beberapa cara membedakan batu akik asli dan palsu :
1. Kejernihan - Batu akik natural yang terbentuk oleh alam biasanya selalu mempunyai kekurangan atau inklusi di dalamnya. Sangat jarang ditemukan batu dari alam tanpa adanya cacat. Karena memang melalui proses alami maka selalu terdapat beberapa pola yang tidak jernih. Jika sebuah batu memiliki tingkat kejernihan yang sangat tinggi maka batu tersebut patut Anda curigai keasliannya. Selain itu pada batu non natural (obsidian) biasanya terdapat semacam adanya gelembung udara yang terperangkap di dalamnya akibat proses pendinginan yang terlalu cepat.
2. Serat - Perhatikan serat-serat yang terdapat di dalam batu
akik natural memiliki pola yang tampak seperti retak-retak. Untuk
melihatnya diperlukan sebuah kaca pembesar ataupun mikroskop yang
dilengkapi dengan lampu penerang. Alat-alat tersebut dibutuhkan karena
untuk menemukan serat yang terdapat di dalam batu terkadang agak sulit
dikarenakan ukurannya yang amat kecil dan halus. Batu non natural
walaupun ada yang memiliki serat namun selalu tampak lebih sempurna,
bening dan tidak alami.
3. Kekerasan - Cara selanjutnya untuk mengetahui keaslian batu
akik natural adalah dengan menguji tingkat kekerasan pada batu dengan
menggunakan hardness set pencil atau sering disebut juga dengan jarum
uji skala.
4. Berat Jenis - Batu akik natural biasanya memiliki
berat jenis lebih besar dibandingkan batu non natural dengan jenis dan
ukuran yang sama. Berat jenis adalah berat batu dibagi dengan
volumenya. Meskipun saat ini sudah bisa dibuat jenis batu non natural
(tiruan & sintetis) yang memiliki berat jenis yang sama dengan batu
naturalnya, menggunakan timbangan air untuk mengetahui berat jenis batu
masih merupakan cara yang cukup sering digunakan oleh para gemstoners
untuk menguji keaslian batunya.
5. Indeks Bias - Cara berikutnya untuk menguji keaslian batu
natural adalah dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer
untuk mencari indeks biasnya.
6. Uji Lab - Beberapa cara untuk menguji keaslian batu akik yang
disebutkan di atas membutuhkan peralatan khusus serta harus dilakukan
oleh orang yang cukup ahli dan berpengalaman. Bagi sebagian para
gemstoners yang masih awam sangat disarankan untuk melakukan uji
keaslian batunya di laboratorium khusus batu. Salah satu contohnya
adalah laboratorium yang terdapat di Jakarta Gems Center (JGC),
Jatinegara - Jakarta Timur. Laboratorium semacam ini akan menerbitkan
sertifikat hasil tes lab yang dilakukan pada setiap sample batu yang
telah diuji.
Demikian artikel ini dibuat. Semoga
bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua, terutama bagi para
pencinta batu akik di seluruh Nusantara.
Kritik, saran, maupun komentar sehubungan dengan artikel Cara Membedakan Batu Akik Asli dan Palsu ini, sangatlah kami nantikan.
Terima kasih, salam! – [Gemspedia]
Sangat komprehensif pembahasannya. sangat membantu mengingat selama ini untuk membuktikan asli atau palsu para penggemar akik biasanya tergantung pada mitos-mitos yg sering tidak berdasar.
BalasHapus