Searching...
Kamis, 11 Juni 2015

Ijo Garut Ohen, Jenis Batu Garut Langka yang Melegenda

Ijo Garut Ohen

Jika Anda pergi ke kawasan sentra penjualan batu permata seperti Jakarta Gems Center di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, tentu Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai macam jenis batu akik dan batu mulia diperjual-belikan di tempat ini. Mulai dari jenis batu lokal terkenal seperti bacan dan raflesia yang berharga jutaan rupiah sampai dengan jenis batu mulia impor sekelas ruby dan zamrud. Namun tahukah Anda ada satu jenis batu lokal asli Indonesia yang sulit ditemukan bahkan di sentra penjualan batu permata yang merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara ini. Batu tersebut adalah batu Ijo Garut Ohen yang menjadi legenda karena banyak yang meyakini bahwa kualitas Jenis Batu Garut yang satu ini mampu mengalahkan batu bacan.

Kisah Penemuan Batu Ohen

Untuk mengetahui bagaimana kisah penemuan batu ijo Garut Ohen ini, kita harus kembali ke masa beberapa puluh tahun silam. Saat itu sekitar tahun 1970'an ada seorang petani asal desa Cipeundeuy, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat sedang mengairi sawahnya secara tidak sengaja menemukan sebuah bongkahan batu sebesar buah kelapa yang terbenam cukup dalam di lumpur. Setelah bersusah payah menggalinya, ia kemudian membawa bongkahan batu tersebut ke darat untuk dicuci. Saat itulah baru diketahui bahwa bongkahan batu yang ditemukannya berwarna hijau menyala. 

Ohen, demikian nama petani tersebut. Karena merasa tertarik dengan keindahan warna yang terdapat pada bongkahan batu yang ditemukannya, ia membawa pulang ke rumah dan menyimpannya di kolong tempat tidur. Dirinya sama sekali tidak pernah menyangka bahwa bongkahan batu hasil temuannya itu memiliki harga jual yang sangat tinggi. Hal ini baru diketahuinya setelah beberapa minggu kemudian ada seorang kolektor batu akik yang berasal dari kota Bogor berani membelinya dengan harga 1,5 juta rupiah. Saat itu, sekitar tahun 70'an, nilai sebesar itu tentulah merupakan nilai yang sangat fantastis untuk harga sebuah bongkahan batu.

Ohen, penemu jenis batu Garut langka
Abah Ohen (alm.)

"Kalau sekarang, tidak tahu setara berapa ratus juta. Saat itu harga emas masih di kisaran ratusan perak", kata Ojan, 50 tahun, putera Ohen yang ditemui di rumahnya, kampung Limus Piit, desa Caringin, Garut - Jawa Barat.

Sejak saat itulah nama Ohen menjadi terkenal. Bahkan karena dianggap sebagai orang yang pertama kali menemukan jenis batuan berwarna hijau tersebut, akhirnya nama beliau diabadikan menjadi nama salah satu nama jenis batu akik yang terkenal memiliki kualitas dan harga terbaik, yaitu batu Garut Ohen (sebagian gemlovers sering menyebutnya dengan nama batu ijo Garut Ohen).

Merasa bahwa hasil dari mencari batu lebih menjanjikan daripada bertani, Ohen pun akhirnya memutuskan untuk beralih profesi dari petani menjadi pencari batu. Berawal dari situ pulalah, warga Garut, khususnya warga desa Cipeundeuy, kecamatan Bungbulang, ikut mencoba peruntungannya dengan menjadi penambang Batu Akik. Mereka berharap bisa mengubah nasibnya dengan menemukan batu sebagus batu yang ditemukan Ohen.

Yang jelas, nasib Ohen tidak secerah seperti batu hasil temuannya. Kondisi kehidupan beliau sehari-hari sangatlah memprihatinkan. Bahkan, hingga akhir hayatnya ia hanya tinggal di rumah salah satu anaknya, Jaed, di kawasan Cipeundeuy. Rumah isteri-isterinya pun (Ohen sempat menikah empat kali) hanya berbentuk gubuk panggung sederhana.

"Biarpun batu yang ditemukannya terkenal dan sangat mahal, kehidupan bapak malah sebaliknya. Tidak tahu memang dulu itu bapak tidak bisa menyimpan uang atau bagaimana. Yang jelas, begitulah kondisinya", tutur Ojan.

Namun, walau bagaimana pun Aki Ohen tetaplah seorang legenda. Karena melalui beliaulah nama kawasan Bungbulang menjadi terangkat dan semakin dikenal ke seluruh wilayah Nusantara oleh para penggemar batu akik.

Seorang pengamat batu bahkan sempat menulis di Kaskus bahwa ada seorang kolektor yang memiliki bongkahan batu Ohen, pernah membawanya ke Inggris untuk diuji kualitasnya. Dari hasil pemeriksaan tersebut, diperoleh keterangan bahwa Batu Ohen sebenarnya termasuk ke dalam jajaran Batu Mulia. Yang lebih mengagetkan lagi, di Korea, tersiar kabar bahwa ada jenis Batu Garut Ohen yang terjual hingga 2,5 milyar rupiah! Meskipun tidak seperti di negeri ginseng tersebut, di Indonesia harga Batu Ohen pun memiliki pasaran harga yang cukup mahal.

Keberadaan Sisa Bongkahan Batu Garut Ohen Asli

Kini, kisah batu langka ini hanyalah tinggal kenangan. Di lokasi tambang aslinya sendiri, yakni di areal persawahan milik aki Ohen saat pertama kali menemukan bongkahan batu tersebut, sudah tidak terlihat lagi sisa-sisa aktivitas penambangan seperti beberapa tahun yang lalu. Kini yang terlihat hanyalah hamparan persawahan. Hanya ada tersisa satu bongkahan batu Garut Ohen asli  yang belum diolah menjadi cincin. Bongkahan ini milik Asep Kuswara, yang ia dapatkan langsung dari keluarga Aki Ohen.

"Batu ini aku simpan sebagai koleksi," terang Asep yang sekarang membuka usaha akik Kencana di Jl. Sudirman, Garut ketika ditemui akhir pekan lalu.

 
Asep yang telah puluhan tahun berkecimpung di dunia akik, khususnya batu-batu asal Garut, dahulu memang sering bolak-balik ke Bungbulang, tempat tinggal Aki Ohen, yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Caringin. Dahulu, saat ia mendengar soal cerita tentang Batu Hijau Garut Ohen, ia langsung menyambangi keluarga Aki Ohen yang hidup sederhana. Alhasil, melalui hubungan baiknya dengan keluarga itu membuat ia bisa mendapatkan bongkahan dari lokasi tambang aslinya.

"Silakan tanya di sana siapa Wa Asep. Aku banyak berhubungan dengan para penambang akik di sana," bisiknya sebagaimana dilansir detikcom.

"Lihat batunya, beda dengan Batu Garut yang lain. Jika Anda biasa main di dunia batu akik, pasti tahu apa keistimewaan Ijo Garut Ohen. Coba perhatikan, kulit kapurnya saja halus, ini karena batunya sering terkena air sawah," imbuhnya

 
"Batu ini di Garut saja sekarang hanya tinggal cerita dari mulut ke mulut. Aku nggak tahu apa keluarga Ki Ohen masih mempunyai sisa bongkahannya, namun mungkin ini yang pamungkas. Batu ini banyak dipegang kolektor serta disimpan, batu ini kualitasnya jauh di atas batu lain, misalnya batu Bacan," papar Asep.

Sisa Bongkahan Batu Garut Ohen Asli
Sisa bongkahan batu ijo Ohen milik Asep Koswara

Batu ijo Garut Ohen itu disimpan Asep di rumahnya. Ia hanya merawatnya dan tidak pernah terpikirkan untuk membuatnya menjadi batu cincin.

"Wah nggak tahu jika dibuat cincin bisa jadi berapa, mungkin 20 kali ya?" terang Asep dengan tawa berderai.


Demikianlah artikel ini dibuat. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua, terutama bagi pencinta batu akik di seluruh Nusantara.


Kritik, saran, maupun komentar sehubungan dengan artikel yang berjudul Ijo Garut Ohen, Jenis Batu Garut Langka yang Melegenda ini, sangatlah kami nantikan. Terima kasih, salam!
Ternyata Garut bukan hanya terkenal dengan dodol atau kerajinan kulitnya.

Tapi ada juga kerajinan lainnya yang saat ini tengah digemari seluruh masyarakat Indonesia.

Apalagi kalau bukan batu mulia dari tempat tersebut yang populer dengan sebutan Batu Hijau Ohen Bungbulan Garut.


Batu Bungbulang Garut banyak sekali macamnya, Batu Hijau Ohen merupakan salah satu batu mulia yang banyak dicari.

Menjadi perjalanan mengesankan ketika mendatangi tempat penggalian sekaligus pengrajin batu mulia tersebut.


Garut selatan tepatnya di Kecamatan Bunbulang, merupakan salah satu tempat penggalian batu mulia yang banyak didatangi penggemar batu.

Batu-batu permata hasil penggalian dari Bungbulang juga memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, karena proses penggalian batu permata ini sangat sulit bahkan masih menggunakan alat-alat manual.


Asal muasal batu hijau ini dinamakan Ohen. Nama tersebut diberikan setelah batu permata hijua ini di temukan di lahan milik abah Ohen.


Lalu oleh masyarakat pencinta batu mulia disebut dengan nama Batu Ohen.


ongkahan batu hijau ini pernah diperiksa laboratorium di Inggris dan kesimpulannya adalah Chrysoprase anggota utama dari quartz family minerals yang mengandung unsur nikel.


Bila sudah berada di Garut maka bisa langsung menuju menuju lokasi penggalian yang berada di wilayah Garut selatan seperti Kecamatan Bungbulang, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cihurip, dari tiga kecmatan inilah batu garut di hasilkan.


Ada dua desa di Kecamatan Bungbulang sebagai penghasil Batu Garut Super yaitu Desa Mekarjaya dan Desa Tegallega. Sepanjang Perbatasan kedua Desa ini banyak terdapat penambangan batu mulia tersebut.


Sementara di Kecamatan Caringin masih berdampingan dengan Kecamatan Bungbulang, di sepanjang perbatasan antara dua kecamatan ini masyarakat melakukan pertambngan batu dengan cara tradisional, tepatnya di Desa Sukarame dan Desa Purbayani. (suh)
- See more at: http://108jakarta.com/lifestyle/2015/01/09/48591/Penambangan-Batu-Hijau-Ohen-Bungbulang-Garut#sthash.am2uZwVf.dpuf
Ternyata Garut bukan hanya terkenal dengan dodol atau kerajinan kulitnya.

Tapi ada juga kerajinan lainnya yang saat ini tengah digemari seluruh masyarakat Indonesia.

Apalagi kalau bukan batu mulia dari tempat tersebut yang populer dengan sebutan Batu Hijau Ohen Bungbulan Garut.


Batu Bungbulang Garut banyak sekali macamnya, Batu Hijau Ohen merupakan salah satu batu mulia yang banyak dicari.

Menjadi perjalanan mengesankan ketika mendatangi tempat penggalian sekaligus pengrajin batu mulia tersebut.


Garut selatan tepatnya di Kecamatan Bunbulang, merupakan salah satu tempat penggalian batu mulia yang banyak didatangi penggemar batu.

Batu-batu permata hasil penggalian dari Bungbulang juga memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, karena proses penggalian batu permata ini sangat sulit bahkan masih menggunakan alat-alat manual.


Asal muasal batu hijau ini dinamakan Ohen. Nama tersebut diberikan setelah batu permata hijua ini di temukan di lahan milik abah Ohen.


Lalu oleh masyarakat pencinta batu mulia disebut dengan nama Batu Ohen.


ongkahan batu hijau ini pernah diperiksa laboratorium di Inggris dan kesimpulannya adalah Chrysoprase anggota utama dari quartz family minerals yang mengandung unsur nikel.


Bila sudah berada di Garut maka bisa langsung menuju menuju lokasi penggalian yang berada di wilayah Garut selatan seperti Kecamatan Bungbulang, Kecamatan Caringin, Kecamatan Cihurip, dari tiga kecmatan inilah batu garut di hasilkan.


Ada dua desa di Kecamatan Bungbulang sebagai penghasil Batu Garut Super yaitu Desa Mekarjaya dan Desa Tegallega. Sepanjang Perbatasan kedua Desa ini banyak terdapat penambangan batu mulia tersebut.


Sementara di Kecamatan Caringin masih berdampingan dengan Kecamatan Bungbulang, di sepanjang perbatasan antara dua kecamatan ini masyarakat melakukan pertambngan batu dengan cara tradisional, tepatnya di Desa Sukarame dan Desa Purbayani. (suh)
- See more at: http://108jakarta.com/lifestyle/2015/01/09/48591/Penambangan-Batu-Hijau-Ohen-Bungbulang-Garut#sthash.am2uZwVf.dpuf

5 komentar:

  1. Oooh, jadi gitu tuh asal muasal batu Ohen... Mantap gan share-nya...

    BalasHapus
  2. Makasih utk komentarnya gan...

    BalasHapus
  3. Luarbiasa Keindahan Batu Ohen,sebaiknya kelak menjadi aset Cagar Budaya krn sdh sulit dicari...Amaising🙏.

    BalasHapus

 
Back to top!